Dikondisi yang amat sangat terjepit atas permintaan temen-temen gue yang ketagihan baca blog bodoh ini gue akan membeberkan beberapa fakta tentang jodoh , pacaran dan semua hal yang berhubungan dengan cinta #cieeeee
CINTA , kata yang selama ini gue tau itu adalah salah satu judul lagu dari band “d’baginNDAS” yang gue nggak suka , tapi gue berusaha buat suka karena gue cinta produk lokal dan nggak tau kenapa CINTA itu merupakan satu dari berjuta alasan kenapa gue jatuh dan juga alasan yang tepat kenapa gue harus bangun lagi (sok bijak).
Semua ini juga dilatarbelakangi dengan status kita yang masih menduda ria , walupun emang nggak seceria pas gue berwisata ke binaria. Tapi , kita mencoba buat menerima dengan lapang sepak bola layaknya waria yang kena razia. Dan gue inget apa yang diwangsitkan iklan “ laki gak suka rasa-rasa” (nyruput extrajoss) tapi begonya , iklan itu telat tayang pas gue dan dua bandot ingusan, wildan sama anton udah terlanjur ngarasain yang namanya cinta-cintaan.
Oke langsung aja , dari semua pengalaman yang udah kita rasain , gue akan menunjukan beberapa fakta versi @diary_bodoh :
Ya kita ambil contoh. Buat lo yang sampe sekarang belum dapet jodoh itu bukan karena faktor muka lo yang susah diterima walopun udah lo sumbangin ke panti jompo, atapun harta , harkat dan martabat. Dan walopun itu merupakan martabat spesial duapuluhlima ribuan yang ada di perempatan deket rumah gue. Tapi itu karena lo jauh dari Tuhan , karena menurut pepatah , jodoh itu ditangan Tuhan. Coba jodoh ditangan pak RT , pasti tulisan ”tamu harap lapor 1 x 24 jam” ke pak RT diganti jadi “menerima pencarian jodoh ketik REG JODOH kirim ke 9088”. So, mendekatlah diri pada tuhan , niscaya lo semua dimudahkan jodohnya. Amin
Trus buat lo yang lagi menjalani sebuah hubungan entah itu pacaran tetanggaan , HTSan maupun LDRan. Dan biasanya kejadian ini terjadi pada cowok. Dimana cowok merelakan , bahkan sampai mengorbankan semua waktunya , hartanya , harga dirinya buat rela ujan-ujanan walupun punya jas hujan biar keliatan dramatis kaya di film-film romantis kaya apa yang cewe lo minta biar juga dikataain romantislah , soo sweet lah dan apapun, itu jadi lo ujan-ujanan basah kuyup buat jemput si doi. Kalo menurut gue si , itu semua nggak perlu dilakuin , kalo emang pasangan lo bisa ngertiin keadaan dan bisa nerima lo yang emang gak bisa romantis , seenggaknya kan lo bisa ngelakuin suatu hal yang lebih bermanfaat tanpa harus ngorbanin perasaan dan kewarasan lo . Jadi lo harus inget “ Kita tak perlu berjuang buat CINTA , tapi yang kita harus lakuin adalah berjuang BERSAMA CINTA” . Paham ini harus lo terapin dalam hubungan lo dimana si pasangan juga harus ngerti dan bener-bener serius , gue jamin hubungan lo awet sampai hubungan lo nggak awet lagi #eh
Dan ini buat lo lo semua yang mau melanjutkan hubungannya kejenjang yang lebih serius... nikah contohnya. Disini gue nggak akan ngebahas tentang bagaimana cara bikin undangan nikah yang unyu-unyu ataupun apa yang harus dilakuin di malam pertama lo. Emang dalam faktanya gue , wildan sama anton sebagai pelajar bau kencur belum ngerti banget dan di sekolah ga ada pelajaran tentang nikah, tapi kita berusaha buat kupas salah satu masalah tentang pernikahan. Dalam pernikahan tentunya ada keterkaitan dengan namanya “mertua”. Nggak usah dijelasin apa tu mertua , gue yakin lo semua udah pada ngerti kecuali buat yang ga punya TV dirumah , karena nggak penah nonton sinetron “mertua yang tertukar”. Disini gue tarik kolor sudut pandang sebagai mempelai cowok , dimana cowok tersebut takut sama yang namanya “mertua”. Entah mungkin karena takut sama mukanya , apa sama peliharaannya , apa takut ngecewain nggak bisa njaga putrinya. Seharusnya lo disini sebagai cowok , dimana cowok itu imam keluarga , lo harus bisa tanggung jawab , lo jangan cuma bisa buktiin bahwa celana dalem lo tu gambar teletabis , tapi lo harus bisa buktiin lo sebagai pribadi yg tanggung jawab dalam membangun keluarga. Kata terakhir buat yang terlalu pengecut buat lakuin semua ini “ Menikahlah dengan yatim piatu kalo lo nggak mau punya MERTUA” . COT
